Assalamualaikum!
Hola! Sori ya kalau aku jarang nge-post. Soalnya, ya biasalah. Males, hehe. Ditambah pula dengan tugas-tugas SMP yang bikin oh-ya-gue-pengen-balik-ke-TK-aja-sekalian. Tapi tenaang, aku nulis post ini bukan untuk membuat anak kelas 6 SD nangis jungkir balik. Sekali lagi bukan.
Kali ini, aku mau bahas tentang MY FIRST MABIT IN JHS DF! Uuulalaaaa~ Bayangan kemping yang udah aku bayangin di kepala, SEMUANYA SALAH. MUAHAHAHA.
Mabit disini tuh malah kaya MOS gitu. Disuruh makanan banyak, teka-teki lagi. Diomelin, dihukum, huwaaa. Tapi aslinya ini mabit yang belum ada apa-apanya. Bu Ita yang katanya kalau mabit 'meradang tingkat dewa' itu aja, bilang "Semua hukuman dan marahnya ibu itu setengah-setengahnya aja belum ada". HAHAHA MANTEP BOS!
Pas mabit, kita jalan ke air terjun. Menuruni antar 300-400-500-600-an (huaaafffah?) anak tangga.
T I A
Sometime, someone ...
Sabtu, 09 November 2013
Jumat, 25 Oktober 2013
Late Post.
Assalamualaikum, readers! *emang ada yang baca blog lu ti?-_-*
Ya, aku nulisnya readers aja ya, bodo amat ada yang baca ini atau engga. Jadi gini, beberapa hari terakhir, banyak kejadian kejadian yang absurd, asli ngakak. Merasa ini adalah kejadian yang terjadi karena sedikit konspirasi yang berujung sensasi (emakkk, ini orang kenapaa :|), aku bakal bagi-bagi ceritanya disini. Exclusive lho, jadi beruntunglah, HAHAHAHA.
Yaps. Oke, Cekidot.
***
Sebagian besar, pelajar, dari SD sampai Kuliah (gatau tuh ya kalau TK) sangat merasa nge-fly kalau guru atau dosennya ga dateng. Dari aksi biasa, yaitu berteriak yesss! sampai aksi luar binasa, yaitu jatuh lebay ala Daffa *ditendang*. Atau mungkin, aksi standar yang berteriak, "Alhamdulillah, Guru A ga masuk!" tentunya setelah guru yang memberi informasi kalau Guru A tersebut keluar kelas.
Tapi, pernahkah berpengalaman melakukan aksi yang lebih ekstrem?
Ya, Senin itu, guru A tidak bisa mengajar karena sakit. Hal ini direspon baik (tentunya secara sembunyi-sembunyi) oleh anak-anak 7-9IF. Sambil ngerjain tugas (atau mungkin menghias bukunya *diseruduk Satria*), anak-anak pada mengepalkan tangan terus bilang yes. Ya, teladan sekali. Tentunya, beberapa ada yang heboh seperti Daffa yang jatuh lebay sama Rafi, atau mungkin Dennisa yang naik ke kursi.
Tapi, cuman Ilham yang berani ekstrem.
Dengan semangatnya, dia pura-pura kaya bersyukur gitu, wajahnya sok alim, terus teriak "ALHAMDULILLAH, GURU A SAKIT!!!" dengan Bu Ita di depannya.
Bravo Bro.
"AAAA KECEPLOSANNNN!!!" teriaknya sedetik kemudian.
"Apa Ilham? Wah, kamu seneng, guru sakit?!" tanya Bu Ita menahan tawa.
"Bukan ibu .. bukan gitu maksdunya! Maksdunya itu ... Maksudnya itu ... Mau bilang Astaghfirullah, bu .. Tapi .. Tapi ... AAAAHHH KECEPLOSAN GUAAA!!!" dia ketawa-ketawa.
Satu kelas ngakak.
Wassalamualaikum!
***
Ya, aku nulisnya readers aja ya, bodo amat ada yang baca ini atau engga. Jadi gini, beberapa hari terakhir, banyak kejadian kejadian yang absurd, asli ngakak. Merasa ini adalah kejadian yang terjadi karena sedikit konspirasi yang berujung sensasi (emakkk, ini orang kenapaa :|), aku bakal bagi-bagi ceritanya disini. Exclusive lho, jadi beruntunglah, HAHAHAHA.
Yaps. Oke, Cekidot.
***
Sebagian besar, pelajar, dari SD sampai Kuliah (gatau tuh ya kalau TK) sangat merasa nge-fly kalau guru atau dosennya ga dateng. Dari aksi biasa, yaitu berteriak yesss! sampai aksi luar binasa, yaitu jatuh lebay ala Daffa *ditendang*. Atau mungkin, aksi standar yang berteriak, "Alhamdulillah, Guru A ga masuk!" tentunya setelah guru yang memberi informasi kalau Guru A tersebut keluar kelas.
Tapi, pernahkah berpengalaman melakukan aksi yang lebih ekstrem?
Ya, Senin itu, guru A tidak bisa mengajar karena sakit. Hal ini direspon baik (tentunya secara sembunyi-sembunyi) oleh anak-anak 7-9IF. Sambil ngerjain tugas (atau mungkin menghias bukunya *diseruduk Satria*), anak-anak pada mengepalkan tangan terus bilang yes. Ya, teladan sekali. Tentunya, beberapa ada yang heboh seperti Daffa yang jatuh lebay sama Rafi, atau mungkin Dennisa yang naik ke kursi.
Tapi, cuman Ilham yang berani ekstrem.
Dengan semangatnya, dia pura-pura kaya bersyukur gitu, wajahnya sok alim, terus teriak "ALHAMDULILLAH, GURU A SAKIT!!!" dengan Bu Ita di depannya.
Bravo Bro.
"AAAA KECEPLOSANNNN!!!" teriaknya sedetik kemudian.
"Apa Ilham? Wah, kamu seneng, guru sakit?!" tanya Bu Ita menahan tawa.
"Bukan ibu .. bukan gitu maksdunya! Maksdunya itu ... Maksudnya itu ... Mau bilang Astaghfirullah, bu .. Tapi .. Tapi ... AAAAHHH KECEPLOSAN GUAAA!!!" dia ketawa-ketawa.
Satu kelas ngakak.
Wassalamualaikum!
***
Sabtu, 12 Oktober 2013
Mario Toge
Mungkin aku terlihat tegar
Mungkin aku terlihat biasa saja
Mungkin aku terlihat tertawa
Mungkin aku terlihat bahagia
Hei, ingatlah
Itu mungkin
Namun dalam hati ini rasanya sangatrapuh
Namun dalam hati ini rasanya tidak baik
Namun dalam hati ini rasanya menangis
Namun dalam hati ini rasanya sedih tak terkira
Apakah ini pengorbanan yang berlebihan?
Tapi, aku bahagia melihatmu
Walaupun mungkin rasanya lebih sakitdaripada seribu suntikan ke tulang ...
Mungkin aku terlihat biasa saja
Mungkin aku terlihat tertawa
Mungkin aku terlihat bahagia
Hei, ingatlah
Itu mungkin
Namun dalam hati ini rasanya sangatrapuh
Namun dalam hati ini rasanya tidak baik
Namun dalam hati ini rasanya menangis
Namun dalam hati ini rasanya sedih tak terkira
Apakah ini pengorbanan yang berlebihan?
Tapi, aku bahagia melihatmu
Walaupun mungkin rasanya lebih sakitdaripada seribu suntikan ke tulang ...
PLPI Sindang Reret 2013 (My First PLPI in JHS DF)
Assalamualaikum!
Aaaaa blogku, sayangku, i miss you! Semenjak SMP aku jadi jarang posting di blogku yang kece ini =)). Maklum aja deh ya. SMP gitu SMP. Ya cool! ._.
Nah, sekarang, aku mau cerita tentang PLPI pertamaku di SMPIT Daarul Fikri. Yakkk seru banget bollyboss, main paintball gitu lho ya secara! It's amazing! Wuhhuuuu! :D
Paintball, sebelum memulai cerita, semuanya udah pada tahu kan apa itu paintball? Permainan perang-perangan dengan senjata yang seperti beneran, padahal cuman semacam peluru biasa seperti cat air yang tidak berbahaya. Tapi kalau kena, lumayan sakit, sih. Terus, pas sesi permainan zombi, kita itu harus pintar-pintar bisa nembak-nembakan tanpa peluru abis. Itu keren -_-
Nah, sekarang, simak baik-baik ceritaku yaa!
***
Aku masuk Tim 4, dimana nanti Tim aku melawan Tim 2. Sesi permainan pertama adalah rebut bendera. Peraturan permainnannya: yang kena tembak, harus angkat tangan sambil bawa senjata terus bilang 'hit' setelah itu baru keluar lapangan.
"Woiii majuuu!!!" seru seseorang. wajahnya tak terlihat jelas, tapi dia temen sekelompok aku karena seragamnya sama.
"Gamau takut! Yang penting ga kena!" seru seseorang lagi.
"Behhh ..."
Aku awalnya takut-takut juga; senjatanya itu lho lumayan berat. Tapi akhirnya dengan sok-sokan maju ke depan dan .... crott!!! Kena deh. HIIITT!!!
Aku langsung keluar. Habis itu, tinggal tunggu sesi kedua. Sesi kedua ini lebih seru; bayangin deh bray, main nembak gitu! Kaga ada hit-baygon-bango(?) segala!
"Andin sama Tia jaga basecamp!" seru Pak Yayan yang menggantikan Rafi karena kakinya sakit.
"Siap!"
Aku dan Andin pun hanya berdiam diri di basecamp, sampai akhirnya disuruh maju. Oyeee. Saatnya beraksi!
Aku awalnya cuman ikut-ikut aja, terus sembunyi. Karena dalam permainan tipe zombi, hanya satu yang dipikirkan oleh kita:
Hahaha. It's true =)) Oke, lanjut ya.
Aku mikirnya, setelah yang lain pelurunya pada abis, baru deh aku beraksi. Aku pun cuman bisa sembunyi-sembunyi dulu. Setelah yang lain berlalu keluar, aku mulai berlari ke tengah.
"Dor! Dor!"
Ketahuan! Tapi ga kena! Aku langsung sembunyi lagi.
"Dor! Dor!" aku menembak salah satu musuh.
"Dor! Dor! Dor!" musuh membalas. Aku bersembunyi lagi.
"Dor!"
"Dor!"
"Dor!"
"Dor!"
Teredengar bunyi tembakan yang bertubi-tubi. Aku udah enggak tahan. Aku mau nyerang! Habis peluru juga enggak apa-apa!
Aku mulai bangkit dari persembunyian, berjalan pelan, dan, kurang dari 5 meter (cuman dibatasi pohon pisang!) aku menemui musuh! COYYY KEREN COYYYY!!!
"Dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor!!!!" suara saling tembak terdengar ricuh.
Anak-anak yang melihat dari atas terlihat antusias, berteriak kencang mendukung tidak jelas.
"WOOII TERUS WOOII!!!"
"GILA INI KAYA DI POINTBLANK!"
"HEEEHH ITU MUNDUR!!"
"WOII LARI!"
"GILA INI MAH MALAH PADEKET-DEKET, RAME! TERUS,TERUS!"
"DORRRR DORR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR!!!" karena diteriakin, ehh malah makin menjadi. Namun setelah peluru habis, aku langsung lari super speed ke atas.
"Keren aih! Siapa tadi yang nembaknya padeket-deket?"
"Aku!" jawabku.
Dan alhamdulillah, Tim ku juara 3. It's wonderful!
Setelah itu, semuanya langsung shalat dan setelah itu permainan bebas. Aku ceritain yang naik ATV ya. Itu aslinya gila tau ga! Apalagi mainnya sama si Dennisa. Keren bingidlah!
Jadi, awalnya Dennisa yang nyetir, aku duduk diam. Nggak bisa soalnya, hehehe. ATV aku dan Dennisa menuruni rute ATV, mulai panik pas beloknya.
"DENNISA!!! BELOK DENN!!"
"IYAAHH INI TEH MAU BELOK SUSAHHH!!!"
"DENNISA, AWAS NABRAK!!!"
"HAH?! APA?! GYAAA!!!"
Jedeeerrr. Nabrak penghalang dong menn, hahaha. Untung ditolongin Kak Ramdhan, Kak Farid, Kak Alqa, dll. Thanks ya kak :D
Abis itu, pas yang ditanjakan. Aku teriak-teriak nyuruh Dennisa gasnya ditancap aja; gausah mikirin yang lain. Habis itu ya bung! ATV hampir terbalik. Haha. Hahaha. HAHAHAHA.
Habis itu, aku sama yang lainnya main sepeda goyang. Ada juga sih yang sepeda biasa. Terus, aku lomba sama Vina dan Rifa. Itu kecheehh. Setelah itu, aku gantian sama Daffa karena kasihan dia diem-diem aja ngeliatin, sedangkan ikhwan lainnya gatau kemana. Hahaha.
Dan besoknya, Daffa ngebaceo 'Tia tanggung jawab! Kaki aku sakit gara-gara sepeda goyang yang kamu pinjemin!'
-_-
Wassalamualaikum!
*foto kelas 7 waktu PLPI*
Aaaaa blogku, sayangku, i miss you! Semenjak SMP aku jadi jarang posting di blogku yang kece ini =)). Maklum aja deh ya. SMP gitu SMP. Ya cool! ._.
Nah, sekarang, aku mau cerita tentang PLPI pertamaku di SMPIT Daarul Fikri. Yakkk seru banget bollyboss, main paintball gitu lho ya secara! It's amazing! Wuhhuuuu! :D
Paintball, sebelum memulai cerita, semuanya udah pada tahu kan apa itu paintball? Permainan perang-perangan dengan senjata yang seperti beneran, padahal cuman semacam peluru biasa seperti cat air yang tidak berbahaya. Tapi kalau kena, lumayan sakit, sih. Terus, pas sesi permainan zombi, kita itu harus pintar-pintar bisa nembak-nembakan tanpa peluru abis. Itu keren -_-
Nah, sekarang, simak baik-baik ceritaku yaa!
***
Aku masuk Tim 4, dimana nanti Tim aku melawan Tim 2. Sesi permainan pertama adalah rebut bendera. Peraturan permainnannya: yang kena tembak, harus angkat tangan sambil bawa senjata terus bilang 'hit' setelah itu baru keluar lapangan.
"Woiii majuuu!!!" seru seseorang. wajahnya tak terlihat jelas, tapi dia temen sekelompok aku karena seragamnya sama.
"Gamau takut! Yang penting ga kena!" seru seseorang lagi.
"Behhh ..."
Aku awalnya takut-takut juga; senjatanya itu lho lumayan berat. Tapi akhirnya dengan sok-sokan maju ke depan dan .... crott!!! Kena deh. HIIITT!!!
Aku langsung keluar. Habis itu, tinggal tunggu sesi kedua. Sesi kedua ini lebih seru; bayangin deh bray, main nembak gitu! Kaga ada hit-baygon-bango(?) segala!
"Andin sama Tia jaga basecamp!" seru Pak Yayan yang menggantikan Rafi karena kakinya sakit.
"Siap!"
Aku dan Andin pun hanya berdiam diri di basecamp, sampai akhirnya disuruh maju. Oyeee. Saatnya beraksi!
Aku awalnya cuman ikut-ikut aja, terus sembunyi. Karena dalam permainan tipe zombi, hanya satu yang dipikirkan oleh kita:
Hahaha. It's true =)) Oke, lanjut ya.
Aku mikirnya, setelah yang lain pelurunya pada abis, baru deh aku beraksi. Aku pun cuman bisa sembunyi-sembunyi dulu. Setelah yang lain berlalu keluar, aku mulai berlari ke tengah.
"Dor! Dor!"
Ketahuan! Tapi ga kena! Aku langsung sembunyi lagi.
"Dor! Dor!" aku menembak salah satu musuh.
"Dor! Dor! Dor!" musuh membalas. Aku bersembunyi lagi.
"Dor!"
"Dor!"
"Dor!"
"Dor!"
Teredengar bunyi tembakan yang bertubi-tubi. Aku udah enggak tahan. Aku mau nyerang! Habis peluru juga enggak apa-apa!
Aku mulai bangkit dari persembunyian, berjalan pelan, dan, kurang dari 5 meter (cuman dibatasi pohon pisang!) aku menemui musuh! COYYY KEREN COYYYY!!!
"Dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor dor!!!!" suara saling tembak terdengar ricuh.
Anak-anak yang melihat dari atas terlihat antusias, berteriak kencang mendukung tidak jelas.
"WOOII TERUS WOOII!!!"
"GILA INI KAYA DI POINTBLANK!"
"HEEEHH ITU MUNDUR!!"
"WOII LARI!"
"GILA INI MAH MALAH PADEKET-DEKET, RAME! TERUS,TERUS!"
"DORRRR DORR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR DOR!!!" karena diteriakin, ehh malah makin menjadi. Namun setelah peluru habis, aku langsung lari super speed ke atas.
"Keren aih! Siapa tadi yang nembaknya padeket-deket?"
"Aku!" jawabku.
Dan alhamdulillah, Tim ku juara 3. It's wonderful!
Setelah itu, semuanya langsung shalat dan setelah itu permainan bebas. Aku ceritain yang naik ATV ya. Itu aslinya gila tau ga! Apalagi mainnya sama si Dennisa. Keren bingidlah!
Jadi, awalnya Dennisa yang nyetir, aku duduk diam. Nggak bisa soalnya, hehehe. ATV aku dan Dennisa menuruni rute ATV, mulai panik pas beloknya.
"DENNISA!!! BELOK DENN!!"
"IYAAHH INI TEH MAU BELOK SUSAHHH!!!"
"DENNISA, AWAS NABRAK!!!"
"HAH?! APA?! GYAAA!!!"
Jedeeerrr. Nabrak penghalang dong menn, hahaha. Untung ditolongin Kak Ramdhan, Kak Farid, Kak Alqa, dll. Thanks ya kak :D
Abis itu, pas yang ditanjakan. Aku teriak-teriak nyuruh Dennisa gasnya ditancap aja; gausah mikirin yang lain. Habis itu ya bung! ATV hampir terbalik. Haha. Hahaha. HAHAHAHA.
Habis itu, aku sama yang lainnya main sepeda goyang. Ada juga sih yang sepeda biasa. Terus, aku lomba sama Vina dan Rifa. Itu kecheehh. Setelah itu, aku gantian sama Daffa karena kasihan dia diem-diem aja ngeliatin, sedangkan ikhwan lainnya gatau kemana. Hahaha.
Dan besoknya, Daffa ngebaceo 'Tia tanggung jawab! Kaki aku sakit gara-gara sepeda goyang yang kamu pinjemin!'
-_-
Wassalamualaikum!
*foto kelas 7 waktu PLPI*
Sabtu, 21 September 2013
Hai kau, Margeliess Mieona!
Mata biru, rambut agak coklat yang ikal, hidung mancung, bibir mungil, itulah Margeliess Mieona. Salah seorang gadis desa biasa, namun tak biasa. Margaliess adalah seorang gadis kecil 'penipu'.
Margie, panggilan akrabnya, tidak dikenal dengan mata biru-rambutindah-hidung mancung-bibir mungilnya. Ia lebih dikenal dengan julukan
Margie, panggilan akrabnya, tidak dikenal dengan mata biru-rambutindah-hidung mancung-bibir mungilnya. Ia lebih dikenal dengan julukan
S-N.I.F
Assalamualaikum!
Aaaahhh udah lama ya aku enggak nge-post. Ya, bukan karena apa-apa sih ... Tapi setiap online, aku pasti chatting di grup chat Bisa Jadi. Ya, grup chatnya kelas 7 gitu, menyehatkan, dikarenakan ngakak mulu ... =))
Namun,, kali ini aku mau nge-post kelas tujuh ajayaaa :D
***
1. Cerita Piket Ilham
Ilham, ya Ilham. Salah satu ikhwan kelas 7. Anak yang aktif, atau mungkin HIPERAKTIF *e sori maap digedein ham*. Senang menjaili teman-temannya yang lain, tapi only in grade seven. Kan, kalau di kelas lain mah jaim, yaga ham ... wakakakkak :p
Dan pada suatu saat, pas Ilham ngejekin Daffa botak, kedengaran bu Ita.
"Ilham, gaboleh kaya gitu. Kalau Daffa sakit hati dan engga maapin, piket tiga kelas kamu!"
Jrengggg.
Pas sampai istirahat, Daffa memutuskan Ilham piket cuci piring.
30 lebih piring.
2. Cerita Cinta Satria
Satria. Satria Adi Nugraha. Diding. Adi. Codet. Bangsatria. Satdi. Dan segudang nama aneh lainnya, itu pasti namanya si Satria.
Satria, adalah orang yang mungkin harus aku katakan-harus bersyukur. Dia, dan someone, yang isunya mantan dia, walaupun sebenarnya bukan, sudah didukung 100% oleh semua kelas 7.
Hal itu terukti ketika setiap Bu Ita menyetel lagu CJR disaat makan siang-- ya walaupun aku bukan comate, tapi buat ngemanas-manasin si Satria ya apa boleh buat, aku ikut nyanyi juga. Satu kelas, langung menyanyikan lagu cjr dengan kompaknya:
Kau Bidadari
Jatuh dari surga
Tepat dihatiku ...
*Sensor*
...
Keselanjutannya tidak diteruskan karena yaaa saya bukan comate bung-,-
Walaupun begitu, nyanyian ini SUKSES BESAR untuk membuat Satria manyun-manyun-tapi-senyum dan Bu Ita tertawa. Hahahaha. Keren.
Bukti kedua adalah, seringnya Rifa menuliskan nama SATRIA LOVE SOMEONE *SENSOR* dipapan tulis. Dan suatu saat, ketahuan bu Ita *lagi*
"Wah, siapa yang nulis ini?"
"Rifa buu ..."
"Hadehh ... "
"Sat sat ... Sakit hati ga? Lu kan sering digituin"
"Hm ... Ya ... Bisa Jadi"
"Nah ... Bu, Rifa piket 3 kelas!"
"Jangan dulu! Emang satrianya udah memutuskan untuk tidak memaafkan?"
Setelah itu Rifa masuk dan langsung dikasih tahu oleh Ilham.
Rifa gelagapan.
Dan Satdi, seperti biasa, menyembunyikan kata 'maaf' hingga keesokan harinya ----
Semalaman, pas aku online, Rifa terus wall to wall ke si Satdi. Dia mohon-mohon biar dimaapin sama si Satdi. Dan pada akhirnya, si Satdi maapin dengan syarat engga diejek sekelas lagi. Dan .. Okey.
***
Ahhhh segitu dulu ya! Sori gaje! :D
Wassalamualaikum!
Aaaahhh udah lama ya aku enggak nge-post. Ya, bukan karena apa-apa sih ... Tapi setiap online, aku pasti chatting di grup chat Bisa Jadi. Ya, grup chatnya kelas 7 gitu, menyehatkan, dikarenakan ngakak mulu ... =))
Namun,, kali ini aku mau nge-post kelas tujuh ajayaaa :D
***
1. Cerita Piket Ilham
Ilham, ya Ilham. Salah satu ikhwan kelas 7. Anak yang aktif, atau mungkin HIPERAKTIF *e sori maap digedein ham*. Senang menjaili teman-temannya yang lain, tapi only in grade seven. Kan, kalau di kelas lain mah jaim, yaga ham ... wakakakkak :p
Dan pada suatu saat, pas Ilham ngejekin Daffa botak, kedengaran bu Ita.
"Ilham, gaboleh kaya gitu. Kalau Daffa sakit hati dan engga maapin, piket tiga kelas kamu!"
Jrengggg.
Pas sampai istirahat, Daffa memutuskan Ilham piket cuci piring.
30 lebih piring.
2. Cerita Cinta Satria
Satria. Satria Adi Nugraha. Diding. Adi. Codet. Bangsatria. Satdi. Dan segudang nama aneh lainnya, itu pasti namanya si Satria.
Satria, adalah orang yang mungkin harus aku katakan-harus bersyukur. Dia, dan someone, yang isunya mantan dia, walaupun sebenarnya bukan, sudah didukung 100% oleh semua kelas 7.
Hal itu terukti ketika setiap Bu Ita menyetel lagu CJR disaat makan siang-- ya walaupun aku bukan comate, tapi buat ngemanas-manasin si Satria ya apa boleh buat, aku ikut nyanyi juga. Satu kelas, langung menyanyikan lagu cjr dengan kompaknya:
Kau Bidadari
Jatuh dari surga
Tepat dihatiku ...
*Sensor*
...
Keselanjutannya tidak diteruskan karena yaaa saya bukan comate bung-,-
Walaupun begitu, nyanyian ini SUKSES BESAR untuk membuat Satria manyun-manyun-tapi-senyum dan Bu Ita tertawa. Hahahaha. Keren.
Bukti kedua adalah, seringnya Rifa menuliskan nama SATRIA LOVE SOMEONE *SENSOR* dipapan tulis. Dan suatu saat, ketahuan bu Ita *lagi*
"Wah, siapa yang nulis ini?"
"Rifa buu ..."
"Hadehh ... "
"Sat sat ... Sakit hati ga? Lu kan sering digituin"
"Hm ... Ya ... Bisa Jadi"
"Nah ... Bu, Rifa piket 3 kelas!"
"Jangan dulu! Emang satrianya udah memutuskan untuk tidak memaafkan?"
Setelah itu Rifa masuk dan langsung dikasih tahu oleh Ilham.
Rifa gelagapan.
Dan Satdi, seperti biasa, menyembunyikan kata 'maaf' hingga keesokan harinya ----
Semalaman, pas aku online, Rifa terus wall to wall ke si Satdi. Dia mohon-mohon biar dimaapin sama si Satdi. Dan pada akhirnya, si Satdi maapin dengan syarat engga diejek sekelas lagi. Dan .. Okey.
***
Ahhhh segitu dulu ya! Sori gaje! :D
Wassalamualaikum!
Kamis, 12 September 2013
Tau
Awalnya aku pikir, kita teman
Kau, aku, dia, dia, dan kamu
Beberapa waktu kita lalui bersama
Itu hal yang indah, bukan? :)
Namun sepertinya, kita ditakdirkan berpisah
Kau dan dia, dia dan kamu
Dan menyisa diriku ...
Sendiri
Apa ini hanya keegoisan semata?
Karena nafsu yang sulit ditaklukan?
Atau ini memang takdir?
Yang sudah digariskan dariNya?
Tapi mengapa aku?
Yang lagi-lagi, aku ...
Aku yang sendiri ...
Hei kalian!
Yang mungkin, sampai kapanpun tak terlupakan
Dimana api, air, semangat, humor, dan keegoisan bercampur jadi satu dalam diri kalian
Katakan padaku, mengapa selalu aku yang sendiri?
Atau aku yang egois dengan nafsu?
Hei, kalian!
Katakanlah!
Jawablah! ...
Langganan:
Postingan (Atom)